Sabtu, 24 September 2016

GARA-GARA TOGEL

Oleh: Karlina Dwi Susanti



GARA-GARA TOGEL

Langit sedikit muram. Gerimis tipis di sore itu tidak mampu lagi menggoda Alda untuk kembali terlelap. Tangan kirinya meraih handphone sedangkan tangan kanannya menutupi mulutnya yang menguap. Mata bulat itu menyapu langit-langit kamar. Suara tarhim dari masjid yang berada di depan kamarnya menggema, Sambil menggaruk-garuk kepala, dia mengatur tubuhnya untuk bangkit meninggalkan tempat nyaman itu.
        Dengan tangan kiri membawa handuk dan tangan kanan membawa peralatan mandi, gadis 18 tahun itu berjalan dengan santai ke arah kamar mandi yang kebetulan sedang kosong. Dia menoleh ke kanan saat ada suara laki-laki yang memanggilnya dari kosan sebelah. Cowok berkacamata itu melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
“Aaaaal, nanti malam mingguannya jadi kan? Bbmku nggak kamu ‘R’, dasar!”, cowok yang sedang menjemur pakaian di tengah gerimis itu bergumam sedikit sebal.
“Gak usah di ‘R’ juga kamu bakalan manggil-manggil aku kaya barusan... jadi lah, ini aku mau mandi, kamu tuh ngapain gerimis-gerimis gini malah jadi tukang laundry?
“Ah biarin nanti juga kalau besok panas bakalan kering pada waktunya”, ucapanya sambil memeras potongan terakhir pakaiannya.
“Ok deh Ramzi semoga baju-bajumu itu hasil akhirnya nggak bau, nanti jam  setengah tujuh ya”, Alda tersenyum mengakhiri pembicaraan dan bergegas ke kamar mandi. Alda dan Ramzi adalah mahasiswa baru di fakultas yang sama. Mereka tinggal di kosan yang berbeda namun sama-sama di lantai dua. Jarak balkon kosan Alda dan tempat jemuran di kosan Ramzi hanya selebar jalan di gang yang memisahkan kedua kos-kosan itu. Acara hari ini adalah mengunjungi kosan teman mereka sebagai langkah untuk lebih kenal dan akrab dengan teman seangkatan.
***
Dengan berjalan kaki di tengah gerimis yang lebih tipis dari  sebelumnya, tiga remaja itu menyusuri komplek perumahan. Sebagian besar perumahan di tempat itu dibangun untuk disewakan pada para mahasiswa sebagai kos-kosan. Kondisi yang jauh dari keluarga membuat Alda ingin mendapat kenyamanan baru di perantauan bersama teman-temannya ini. Setelah melewati kuburan dan beberapa gang sempit, Alda, Ramzi, dan Adit telah sampai di depan sebuah rumah kos berpagar jingga. Adit adalah teman kos Ramzi.
“Benar ini alamatnya?”, tanya Ramzi sambil menyalakan sebatang rokok dan tak lupa menyodorkan yang utuh untuk Adit.
“Betul kok, sebentar lagi Giska juga keluar”, jawab Alda dengan tangan kanan yang sibuk dengan handphone dan tangan kiri mengibas-kibas sebagai kode bahwa dia benci asap rokok tapi percuma, dua cowok itu tak peka.
“Gelap banget ya di sini, mana tadi lewat kuburan dan kebun jati pula”, komentar cowok berambut agak gondrong dengan model tak jelas bernama Adit sambil menyulut rokok yang terjebak di antara bibirnya.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ketiga orang itu sudah bisa bersantai di gazebo kos-kosan gadis bertubuh subur bernama Giska. Tak terasa sudah pukul sepuluh malam, terpaksa empat orang dengan muka penuh bedak bayi itu harus bubar, mengakhiri permainan remi yang sebenarnya masih terlalu asik untu diakhiri. Dengan berat hati ketiga remaja itu harus segera pamit untuk pulang, mereka mempertimbangkan jam malam di kosan Alda yang tinggal satu jam lagi.
“Kalian hati-hati ya di jalan , langsung pulang aja. Nanti kalau kalian lewat rumah warna pink yang nggak ada pagarnya jalan terus aja jangan tolah-toleh”, Ucap Giska sambil cekikikikan.
“Ah iya aku sudah tahu kok Gis”, jawab Ramzi sambil melambaikan tangannya diiringi tawa dari Alda. Adit yang tak mengerti hanya membatin untuk menanyakan tentang rumah pink nyentrik itu nanti di tengah perjalanan.
        Diiringi suara gitar dari deretan kos yang mereka lewati berpadu lantunan kodok sawah, ketiga remaja itu memilih jalan yang sama dengan tadi. Dengan berdeham terlebih dahulu, Adit bersiap untuk menanyakan tentang rumah pink yang berjarak beberapa meter di depan mereka namun niatnya terhenti saat sebuah suara yang menyentak itu memecahkan keheningan malam.
“Ramziii!! Aldaaaa!!”, suara cempreng dengan logat madura itu tak asing. Ramzi dan Alda menoleh pada cowok ganteng yang sedang berkumpul dengan beberapa temannya di teras sebuah kos-kosan laki-laki.
“Heeeeiii Fajaaaar...., jadi kamu ngekos di sini ya?”, tanya Alda yang sebelumnya ngantuk mendadak jadi penuh semangat. Ramzi dan Adit hanya saling bertatapan dan menaikkan alis masing-masing. Fajar jugalah teman seangkatan dari Alda dan Ramzi.
“Enggak aku cuma main ke temanku di sini, mau beli togel”, jawab Fajar tanpa basa-basi. Perasaan Alda hancur.
“Haaa? Togel gimana jar maksud kamu?” tanya Ramzi penasaran.
“Kamu mau? Ayo deh ikutan. Ini, orangnya yang jual udah ngabarin baru sampai”, sambung salah satu teman Fajar yang bangkit sambil meletakkan gitar.
“ Emang dimana tempatnya, aku juga ikut ah”, jawab Ramzi yang membuat Alda protes. Memang sejak beberapa bulan kenal, Alda tahu bahwa gaya hidup Ramzi memang sedikit berbeda dari remaja pada umumnya. Tapi baru pertama ini dia melihat salah satu hal gila yang tidak pernah terlintas di pikirannya.
“Itu di dekat warung angkringan sampingnya rumah pink, ayo cepetan orangnya cuma sebentar dan tenang, kalian pasti kenal kok sama orangnya.”
“Ini gila...”, ucap Alda sambil membayangkan mereka akan bertransaksi togel tepat di samping rumah dosen killer mereka. Yang terpikir oleh Alda adalah saat mereka transaksi, dosen yang terkenal mudah hafal dengan wajah mahasiswa itu sedang berada di luar rumah dan menandai mereka. Tentu jika hal itu benar-benar terjadi akan menjadi bencana bagi perkuliahannya.
***
        Dengan keahliannya meramal togel yang tidak dimengerti oleh Alda dan Adit, Ramzi sudah mengantongi beberapa nomor yang siap untuk diadu dan menunggu pengumuman.
“Ayo Ramzi pulang, katanya cuma sebentar”, Kekhawatiran bercampur rasa bersalah terlihat dari cara Alda menarik-narik baju Ramzi agar segera pergi dari tempat maksiat itu.
“Ooooh, jadiiii malam mingguannya mahasiswa bapak kaya gini ini ya”, suara baritone itu membuat bulu kuduk remaja yang sedang berkerumun itu berdiri. Hal yang dibayangkan Alda terjadi. Untunglah kondisi jalanan yang minim cahaya menyelamatkan wajah mereka dari dosen yang terkenal killer itu.
        Tanpa aba-aba, semua orang yang terlibat dalam transaksi langsung berlari dengan arah yang terpencar. Beruntung Alda tidak terpisah dari Ramzi dan Adit, namun tanpa mereka sadari mereka sudah berada di tengah kebun jati yang gelap dan cukup membuat jantung tak henti-hentinya tersentak. Suasana malam yang gelap membuat tangan Alda yang basah menggenggam tangan kedua sahabatnya dengan erat. Tiga orang yang masih ngos-ngosan itu berhenti dan berjongkok di bawah sebuah pohon jati yang lumayan terkena sinar rembulan. Dua remaja laki-laki itu tertawa lepas, seolah hal yang terjadi barusan sangatlah lucu.
“Ya Allah mulai sekarang aku sudah jadi anak nakal, gimana kalau kita masuk penjara?”, ucap Alda sambil menggigiti kuku-kukunya. Ramzi dan Adit yang melihat kepolosan gadis itu hanya tersenyum menahan tawa, yang penting bagi mereka adalah bagaimana menemukan celah untuk pulang tanpa ketahuan dosen mereka.
“Tapi, gimana Pak Yanto bisa tahu kalau kita mahasiswanya ya, atau bapaknya hanya sekedar ngomong ya tadi”, tanya Alda berasumsi.
“Ya iyalah Pak Yanto tahu, siapa suruh kamu pakai jaket angkatanmu”, jawa Adit masuk akal. Kata “Ooooh”pun keluar dari mulut dua anak di sampingnya.
        Alda mendongakkan wajahnya, kerlipan bintang di langit yang indah seolah menertawakannya dia yang telah mendoktrin diri sendiri sebagai anak nakal. Yang dia harap saat ini hanya menunggu kondisi aman lalu pulang dan meringkuk di kasurnya. Tiba-tiba lamunannya terpecah oleh suara asing yang menyentak.
“Itu! itu anaknya yang tadi kabur waktu lihat kita!!!”, tiba-tiba di depan ketiga mahasiswa itu sudah berdiri beberapa preman dengan berbagai macam senjata mulai dari cangkul, celurit, tongkat baseball, dan lain-lain
“Yang pakai kacamata itu kan kang yang mbunuh neng Ayu”, salah satu preman dengan senjata cangkul maju dan hendak menyerang Ramzi. Ketiga remaja itu berdiri dengan perasaan takkaruan dan campur aduk antara lari atau meminta penjelasan sambil melawan.
“Tunggu-tunggu pak, ini maksudnya apa? Saya nggak bunuh siapa-siapa!! Ucap Ramzi bercampur bingung, penasaran, dan takut.
“Nggak usah pura-pura bingung, kalau bukan kamu siapa lagi, kenapa kamu lari waktu lihat kita tadi kalau bukan karena ketakutan!! Si gundul bertato itu membentak dan melempar cangkulnya, cangkul yang bagian tajamnya menancap di tanah yang becek karena hujan itu hampir mengenai kaki Alda yang terpaku ketakutan.
“Tapi kami nggak lihat bapak-bapak ini tadi, kami lari karena dikejar dosen”, Adit dan Alda berusaha menjelaskan.
Mana ada dosen malam-malam begini, ngejar mahasisa. Kamu pasti cewek nggak bener keluar malam-malam dan kamu yang gondrong diam aja ini bukan urusan kalian! Teman kamu ini udah macarin, memperkosa, membunuh anak bos kami!”
“Tunggu ini maksudnya apa?”, tanya tiga remaja itu dengan suara bergetar.
“Nggak ada ampun buat pemerkosa!”, tiba-tiba Ramzi sudah dibekuk oleh dua preman yang bersiap-siap main hakim sendiri tanpa bukti. Alda yang menangis ketakutan tidak bisa berbuat apa-apa karena juga dalam posisi yang sama dengan Ramzi.
“Gimana kang, orang macam ini mau diapain?”, tanya si gundul bertato pada salah satu preman yang terlihat seperti pimpinan geng itu.
“Bikin cacat aja sesuai perintah Bos Haji Amin”, jawab yang ditanya. Ramzi yang berada pada ujung ketakutan hanya bisa menendang-nendang dan melawan sebisa mungkin, perlawanan yang tentu saja sia-sia karena lawannya adalah preman yang bertubuh kekar dan juga dengan kekuatan fisik yang terlatih. Alda yang mulutnya dibekap hanya bisa meronta-ronta, tak ada bedanya dengan posisi Adit. Si gundul yang terlihat paling sadis itu mengayunkan celuritnya diiringi teriakan Alda yang terbungkam namun hal yang tak disangka itu datang.
“Bukan itu orangnya Goooobloookkk!!! Hentikan!!! Stooop!! Bukan itu!!! ”, Suara itu berhasil menghentikan gerakan si gundul. Tiba-tiba dari arah belakang, ada rombongan preman yang terengah-engah berlari mendekat. Pria brewok berambut klimis itu mendekat ke arah Ramzi dan melepaskan dia dari cengkraman anak buahnya.
“Maksudnya gimana bos?”, beberapa preman yang menangkap tiga remaja itu bertanya kebingungan.
“Kita sudah menemukan orangnya tapi dia berhasil kabur, sekarang kita sedang dikejar warga”, Ucap si brewok yang ternyata pimpinan sebenarnya dari geng preman itu.
Alda, Ramzi, dan Adit yang sudah terlepas dari cengkraman preman-preman itu saling berangkulan dengan pikiran yang masih tidak karuan.
“Tadi Si Kawuk, nembak salah sasaran, yang kena tembak malah anak kecil, mati”, sekarang kita udah dikepung warga.
Benar saja, setelah itu banyak penduduk kampung yang membawa senter dan berbagai senjata mengejar preman-preman itu karena tidak terima anak dari salah satu warganya meninggal. Beberapa saat kemudia, kerusuhan itu terjadi. Kerusuhan itu dijadikan kesempatan untuk kabur bagi mereka bertiga.
        Setelah keluar dari hutan jati, Adit menghubungi polisi untuk menghentikan kerusuhan yang terjadi. Setidaknya ini adalah cara yang bisa dilakukan oleh remaja seperti mereka.
***
        Beberapa minggu setelah hari itu. Tersangka pembunuh Ayu anak Pak Haji Amin tertangkap. Dia adalah mahasiswa yang ternyata secara fisik memang mirip dengan Ramzi. Haji Amin dan para preman juga harus berhadapan dengan meja hijau karena perbuatan main hakim sendiri hingga menghilangkan nyawa orang lain.
Di dalam persidangan yang berlangsung, Alda, Ramzi, dan Adit dipanggil ke pengadilan negeri untuk menjadi saksi atas kerusuhan. Akhirnya permasalahan kesalahpahaman itu selesai dan mereka bisa kuliah seperti biasa. Tapi dengan tampilnya wajah mereka di televisi-televisi swasta dan kesaksian jujur yang mereka tuturkan, akhirnya Alda dan Ramzi harus pasrah untuk jadi mahasiswa yang ditandai oleh Pak Yanto sebagai mahasiswa tukang judi togel.





Rabu, 20 April 2016

DI BALIK PENAMPAKAN MR. DAN MRS. X (1)

DI BALIK PENAMPAKAN MR. DAN MRS. X (1) 
Oleh: Karlina Dwi Susanti




        Kuburan terlihat sunyi, remang cahaya dari lampu rumah penduduk sedikit membuat batu nisan terlihat berkilau-kilau dari kejauhan tanpa bisa menyinari tulisan yang menunjukkan makam dari siapa saja yang ada di situ. Rembulan di awal bulan sangat murah senyum namun minim cahaya, dedaunan bergesekan ditiup angin akhir zaman. Aku dan keluargaku tinggal di pinggir kuburan sudah sangat lama, bahkan pemukiman ini terasa makin sesak saja setiap abadnya. Malam adalah waktu bagi ayah dan ibuku untuk berkeliaran, menggoda manusia di diskotik sampai di masjid demi membiayai biaya hidup keluarga kecil kami. Itulah mengapa kami disebut dengan setan, usiaku baru 1400 tahun dan sekarang aku masih sekolah di SMAJS (Sekolah Menengah Atas Jin dan Setan) yang tidak terlalu faforit. Kalian bisa panggil aku Pochi. Tugasku di malam hari cukup menjaga adik-adikku yang masih berupa telur hingga yang barusaja menetas. Harum asap dari barang kotor yang dibuang manusia tanpa menyebut bissmillah adalah kudapan faforit kami untuk camilan malam ini. Sama seperti manusia, sekolahku juga dimulai pada pagi hari tapi lebih pagi dari sekolah manusia pada umumnya. Sekolahku dimulai pukul setengah 6 pagi, di mana cahaya orange kemerahan dari cahaya matahari yang sedang terbit menambah kekuatan bagi para pelajar untuk memulai aktivitasnya. Bagian yang paling aku sukai adalah saat mengumpulkan absen untuk mendapat tambahan poin, aku harus mengikat tali-tali di tubuh manusia dengan kasur dan bantal mereka, menaburi matanya dengan serbuk rasa kantuk agar semakin banyak manusia yang lalai dalam ibadahnya di dunia ini. Dengan terlewatkan sholat subuh sudah pasti kegiatan-kegiatan selanjutnya tidak akan berkah. Ada juga manusia yang sangat membuat kami hidup tenang yaitu manusia yang ngeyel sholat subuh saat tanduk setan sedang nongkrong dengan indahnya di pucuk langit timur sana. Dan satu lagi hal yang paling aku suka saat subuh, yaitu mengencingi telinga-telinga manusia yang masih saja tidur setelah adzan subuh berkumandang.
        Pukul 3 pagi, suara jangkrik makin riuh dari dalam kuburan sana. Suara kucing garong meraung-raung dari kejauhan. Para hewan jadi-jadian untuk ilmu pesiguhan dan tuyul hingga kuntilanak berkeliaran mencari mangsa. Gagak milik pak Odeng yang rumahnya dekat kuburan juga mengkoak-koak, mungkin dia melihat penampakan dari salah satunya.  Aku sudah mulai ngantuk dan bosan. Dari jendela gubuk reyot ini aku sangat terkejut dengan kehadiran sosok serupa pocong di tengah kuburan. Sayang aku tidak bisa melihat lebih jauh, karena dari buku yang aku baca, setiap jin pasti akan merasa panas saat kakinya melangkah masuk ke dalam area kuburan. Jadi makhluk yang ada di depan mataku ini sudah pasti manusia iseng, lihat saja tangannya yang menggenggam hape. Kutoleh kalender dan ternyata malam ini adalah malam minggu yang digunakan anak SMA manusia untuk kegiatan diklat pramuka. Aku menoleh lagi pada siswa yang jadi pocong jadi-jadian itu, dia sudah tidak ada di tempat tadi melainkan dia pindah ke balik pohon besar di pinggir kuburan. Entah mengapa ide iseng itu muncul begitu saja di kepalaku. Lumayan juga untuk latihan ujian praktikum minggu depan.
        Aku pergi meninggalkan adik-adikku yang sudah terlelap, aku mencari buku pelajaran berjudul “Ilmu Menyesatkan Anak Adam Khusus Menyamar Untuk SMA Sederajad”. Sebagai setan kelas teri dengan prestasi pas-pasan buku ini selalu berguna. Rapalan mantra-mantra sihir sudah kuucapkan, konsentrasi penuh untuk meditasi dubutuhkan setelahnya lalu…kruuuk..perutku memberi kode. Rupanya energiku masih kurang karena aku hanya makan asap dari tadi siang. Dengan gerakanku secepat cahaya, aku keliling kampung ini dan menemukan tempat sampah yang penuh dengan bangkai sisa makanan. Dengan cepat aku melahap hawa dari benda kotor ini.
        Dengan energi yang cukup akhirnya aku bisa berubah wujud menjadi sosok pocong yang lumayan ganteng.  Dengan cara meloncat-loncat aku mendekati siswa tadi,
“Hei Kuh, kamu kok kesini. Harusnyakan kamu jaga pos 2”.Ucapnya padaku sambil berbisik.
“…”. Rupanya dia mengira kalau aku adalah temannya. Aku diam saja padahal pingin jawab, tapi sebagai amatir aku belum tahu ilmunya.
“ Ssssst ada yang datang, ayo mulai kerjain mereka”. Ucap anak ini penuh semangat,
        Aku hanya diam di tempat, efek mantra yang hampir habis membuat penyamaranku semakin memudar, ukuranku terasa semakin membesar. Siswa yang asik beraksi loncat-loncat itu tidak menyadari keadaanku yang tepat di belakangnya. Para peserta diklat lari ketakutan melihat dua pocong jadi-jadian yang salah satunya sangat aneh. Siswa di depanku tertawa terbahak-bahak melihat adik kelasnya lari tunggang langgang. Dia pun berbicara padaku dengan masih menatap arah berlari korban keisengannya.
“Kuh kamu lihat tadi kan, padahal jelas-jelas wajahku ganteng gini masa mereka masih ngira kalau kita pocong beneran”. Ucapnya dengan penuh kenarsisan sebelum menengok ke arahku.
        Rupanya anak ini baru sadar dengan hal yang membuat adik kelasnya ketakutan. Dengan menaikkan kain kafan yang dia kenakan anak itu lari tunggang langgang setelah melihat pocong setinggi pohon nangka ini. Aku hanya bisa puas dengan aksiku sebatas ini. Rupanya penyamaranku masih belum bisa tahan lama. Ujian akhir dekade kali ini pasti nilaiku akan pas-pasan lagi. Aku terbang melayang pulang seiring dengan wujudku yang mulai berubah kembali menjadi asap transparan. Aku harus segera berlindung di rumah sebelum adzan subuh berkumandang.

SELESAI

       

Kamis, 28 Januari 2016

REVIEW TELAT BANGET SAMURAI DEEPER KYO ( UDAH LUPA CERITANYA)



        Suasana yang masih banyak waktu luang kaya massa SMP emang nggak bisa lepas dari yang namanya komik, ya kan.Kali ini aku akan cerita sedikit tentang komik shonen yang paling aku suka sepanjang massa.Judulnya adalah Samurai Deeper Kyo karya dari Kamijyo Akimine.Orang yang ngenalin komik ini ke aku adalah Nina (Nin, kemana aja aku kangen -___- , aku harap kamu baca tulisan abal-abal sekelas teri ini terus dapat hidayah dan main ke rumahku).Di sini aku cuma akan menceritakan tokoh-tokoh yang aku ingat hue..hue..


1.    1.    Kyo


Kyo merupakan tokoh utama dari serial manga ini namun dia bukan tokoh yang muncul paling awal episodenya, justru tokoh yang muncul paling awal adalah Kyoshiro yang menjadi tempat bersemayamnya roh dari Kyo si mata iblis.Dulunya Kyo adalah pemimpin dari kelompok samurai Shiseiten yang terdiri dari Kyo, Akira, Akari, Hotaru dan Kyo sendiri sebenarnya adalah satu-satunya klan mibu asli yang masih hidup dan tubuhnya disembunyikan di dalam hutan mibu.Kyo adalah salah satu buronan pemerintah karena telah membunuh 1000 orang yang mempunyai harga sangat tinggi.Klan mibu adalah klan yang mempunyai jurus medis yang sangat handal dan rahasia, mereka tinggal di dalam hutan Iblis.Sifat dasar Kyo yang sangat dingin dan tanpa segan menghabisi lawannya saat bertarung berbanding terbalik dengan sifat Kyoshiro yang cenderung bedigasan dan udal-udul.Menurut perhitunganku sih usianya Kyo ini sekitar 32 tahun.Di manganya dikisahkan bahwa roh Kyo dan Kyoshiro seringkali berebut untuk keluar mengendalikan tubuh Kyoshiro dan sejak Kyo mengenal Yuya yang mempunyai missi yang sama Kyoshiro sepakat untuk beristirahat di dalam tubuhnya sementara tubuhnya digunakan oleh Kyo untuk berpetualang mencari tempat dimana tubuh aslinya disembunyikan.Keahlian bertarung Kyo yang selalu menjadi andalan adalah dapat memotong tubuh lawan dengan gerakan yang sangat cepat dan tanpa suara, serta nantinya akan ada jurus poenix yang diajarkan oleh gurunya yaitu Muramasa.Meskipun termasuk dalam manga dengan genre shonen, tapi di akhir di sela-sela kisahnya banyak adegan yang menyiratkan perasaan Kyo terhadap Yuya, begitu pula sebaliknya.

2.      2.   Nobunaga Oda


Aku lupa perannya dia kalau itu apa soalnya aku benci banget sama dia, intinya di sini dia adalah musuh bebuyutan dari Kyo.Nobunaga yang kalah dalam perang Sekigahara kehilangan tubuhnya, dia hanyalah jiwa yang ditampung oleh tubuh-tubuh orang lain secara bergantian (di manganya gitu).Saat ini dia berada di tengah-tengah hutan Iblis untuk menghimpun kekuatan demi bisa mendapatkan tubuh Kyo.Dia ingin hidup abadi dengan menggunakan tubuh Kyo karena dalam tubuh klan mibu ada hal yang membuat kekuatannya juga berlipat ganda.Ah..sudahlah aku malas mendiskripsikan orang ini.cari aja di google.hehe.Jadi intinya dia nanti punya banyak anak buah yang terdiri dari manusia buatan dan juga berserk (manusia mati yang dibangkitkan dan  tidak bisa mengendalikan nafsunya untuk memakan manusia, mirip zombie gitu lah).
 
3.     3.   Kyoshiro Mibu

Pada awalnya Kyoshiro digambarkan sebagai penjual obat keliling bertampang alim dan lugu padahal dialah yang mengalahkan Kyo si mata iblis dalam perang Sekigahara dan menyegel Kyo di dalam tubuhnya sendiri.Kyoshiro bertemu Yuya (Si pemburu hadiah dengan menangkap buronan) yang berniat mendapatkan uang darinya karena mengira jika Kyoshiro adalah Kyo si mata iblis.Kyoshiro pun pasrah mau dibawa kemana oleh Yuya.Namun ada kejadian tak terduga yang menyebabkan ada sosok lain yang muncul dari dalam tubuh Kyoshiro.Sejak saat itulah Kyoshiro. mulai jarang diceritakan dan berganti menjadi Kyo.Kyoshiro adalah anggota klan mibu yang masih tersisa, klan yang terkenal dengan keahlian pengobatan terhebat hingga mampu membuat manusia buatan dan juga membangkitkan mayat (berserk).Namun pada akhir cerita, Kyoshiro dapat menggunakan tubuhnya kembali karena Kyo sudah menemukan tubuh aslinya. Kyoshiro juga mengetahui fakta bahwa dirinya  bukanlah klan mibu yang sebenarnya, dia adalah manusia buatan yang diciptakan oleh klan mibu yang telah lenyap akibat perang sekigahara beberapa tahun lalu.

4.       4. Yuya Shina

Yuya adalah tokoh utama perempuan di manga ini, dia digambarkan sebagai gadis yang energik dan mempunyai massa lalu yang kelam di balik kegalakan dan sifatnya yang bawel.Seringkali mengandalkan seni beladirinya untuk mencari uang dengan cara merampok.Sejak bertemu dengan Kyo Yuya memutuskan untuk ikut dengan Kyo dalam missinya membalaskan dendam atas kematian kakaknya .Menurut perhitungankau umur Yuya sekitar 19 tahun.Bersama Yuya Kyo yang awalnya mempunyai hati tanpa belas kasihan kini mulai sedikit merubah sifatnya.

5.       5. Hidetada Tokugawa (Tora)
 
Dia merupaka pewaris tahta satu-satunya dari shogun (pembesar) jepang bernama Tokugawa Ieyasu yang merupakan ayah kandungnya.Tora mempunyai sifat paling mesum di antara semua pengikut Kyo, dia sangat menyukai gadis cantik dan juga jatuh cinta kepada Yuya bahkan dia sempat hampir jatuh cinta pada waria yang luar biasa cantik namun terselamatkan karena segera mengetahuinya.Waria itu tak lain adalah Akari.Tora selalu menyembunyikan identitasnya karena tujuan awalnya adalah menuruti perintah ayahnya untuk memata-matai Kyo tapi dia malah menikmati perjalannya bersama Kyo.Senjata andalannya adalah tombak.Tora selalu terlihat memakai aksesoris berupa slayer bermotif belang seperti macan (tora).Konon Tora tidak pernah membuka ikat kepalanya karena ada suatu rahasia konyol di situ.he…he…he…kasih tahu nggak ya?Nggak deh, baca dulu sampai selesai!

6.       6. Akira

Seingatku dia berumuran sekitar 24 tahun, paling ganteng dan dingin di antara semua kelompok pedang milik Kyo (kyaaaa Akira senpai).Dulunya dia adalah anak kecil 12 tahun korban perang yang mengikuti Kyo karena kagum dengan Kyo.Jurus andalannya adalah teknik pedang kembar yang mampu mengubah benda menjadi es.Kedua mata Akira selalu tertutup.Akira bukanlah seorang tuna netra, dia selalu menutup matanya agar teknik pedang kembarnya terasah.Ada kalanya dia bertarung dengan membuka matanya, tapi itu hanya dalam satu chapter.Akira ini juga terang-terangan menyukai Yuya.(dan akhirnya harus rela membiarkan Yuya bersama Kyo, hiks)

7.       7. Akari

Dia adalah salah satu pengikut Kyo yang dulunya terpisah sejak perang Sekigahara dan bertemu lagi dengan Kyo saat Kyo sudah bersama Yuya, Tora dan Akira, coba deh lihat gambarnya, cantik banget kan?Ok dia adalah waria.Hahaha, bahkan Tora juga sempat mengira bahwa dia adalah wanita.Sifatnya yang feminin memang dibentuk sejak dia kecil oleh wali yang membesarkannya, konon kekuatan pengobatan yang diturunkan dalam klannya akan lebih efektif jika yang memiliknya adalah wanita.Maka dari itulah Akari dibesarkan sebagai wanita oleh keluarganya.Senjata andalannya adalah tongkat yang berbentuk seperti tongkat para biksu (atau kaya punya sailormoon, lupa ah), selain itu Akari juga tak pernah lupa untuk memasukkan bakpao ke dalam bajunya, ah yang cowok-cowok tahu kan maksud aku. Hwe hwe hwe….Selain itu kebiasaan buruknya adalah menukarkan keahlian penyembuhannya dengan rahasia dari teman-temannya, maka dia punya banyak senjata untuk mengancam teman-temannya dengan cara mengungkap rahasia mereka pada yang lain.Salah satunya adalah rahasia Tora yang selalu memakai ikat kepala karena ada botak yang cukup besar di kepalanya.Di tangan Akari sepertinya ada mata medusa atau apa gitu juga aku lupa.

8.       8. Sasuke Sarutobi

Sasuke adalah seorang anak 12 tahun dan merupakan ninja pengawal dari Yukimura Sanada (Jenderal yang kalah dalam perang Sekigahara), Yukimura sendiri seringkali saling membantu dengan tim Kyo untuk melawan Nobunaga Oda.Senjata andalan Sasuke adalah pedang petir.


9.        9. Hotaru

Hotaru adalah pengikut Kyo yang seumuran dengan Akira, dia adalah tipe orang yang paling tidak sudi menerima bantuan orang lain, kepedulian orang seringkali dia artikan sebagai belas kasihan terhadapnya.Dia adalah anak dari istri kedua ayahnya, atau sering disebut sebagai anak selir.Dia mempunyai seorang kakak tiri laki-laki bernama Sheiryu yang tak pernah mempunyai hubungan baik dengannya.Keduanya pun mempunyai jurus bertarung yang saling bertolak belakang, Hotaru dengan kemampuannya yang mampu mengeluarkan api dan Sheiryu dengan pedang  serta naga airnya.

Cerita komik ini selalu seru untuk dibaca berulangkali olehku,hehe....Di alurnya banyak diselipkan kejadian  yang bikin ngakak dan juga nangis.Setelah baca satu volume akan bikin penasaran ke volume-volume selanjutnya.Bercerita tentang Kyo yang terjebak dalam tubuhnya Kyoshiro mencari tubuh aslinya bersama Yuya dan juga kelompok samurai Shiseiten (Akira, Hotaru, Akari dan Bontenmaru ).Kyo dan kawan-kawan nanti akan dihadapkan dengan klan mibu (klan mibu semuanya adalah manusia buatan untuk perang kecuali Kyo, tapi kaya gak ada bedanya sama orang deh soalnya juga beranak pinak -__-) yang mati-matian menjaga hutan mibu (hutan iblis), dimana klan mibu ini punya sejarah masa lalu dengan Kyo dan Kyoshiro yang sebenarnya berasal dari situ.Komik yang tamat di volume 39 layak untuk dimasukkan daftar komik yang kamu harus baca.Pokokknya gak akan nyesel!

Akhirnya cukup di sini saja ya, perkenalan tokoh-tokoh manga shonen kesayanganku.Sebenarnya masih banyak tokoh lain seperti si seksi Okuni, Bontenmaru si mata satu, Sakuya (pacarnya Kyoshiro), dan…dan… bakalan banyak banget kalau semua aku tulis di sini.Maaf kalau banyak yang janggal, aku udah lama banget baca komiknya, kelas 9 SMP dulu jadi yaaa banyak yang lupa, tapi masih lebih mudah buat ngelupain konsep Fisika kok.Aku capek ngantuk…daagh.