Malam itu aku terbangun dan nggak
bisa tidur lagi, niatnya mau nonton drama korea tapi males karena lagi sampai
di episode yang bikin males. Akhirnya dengan diiringi suara jangkrik dan
diselimuti hawa yang dingin muncul ingatan tentang cerita lawas di bekas
kosanku dulu. Selama aku kuliah di Kota Jember aku aku ngekos di Jalan
Kalimantan no xx dari semester 6 sampai lulus. Aku cukup nyaman tinggal di sana
walaupun kosanku ini cukup pantas disebut kosan suram. Aku dan dua temanku pindah
kosan dari kosan lamaku yang di jawa 7 karena pak kosnya terlalu ‘gaul’ dan
semakin hari suasana kos juga agak horor. Kosanku yang di Jalan Kalimantan ini
terkesan singlu
karena ibu kosku tidak memberi lampu di lorong masuk dan tangga kosan. Di samping
kosku ada sebuah tower operator mini yang lampunya juga rusak sehingga
kondisinya tak kalah gelap. Kamarku terletak di kopel sebelah selatan yang
letaknya dekat dengan posisi tower sehingga gelapnya area tower dapat terlihat
jelas dari samping pintu kamarku.
Saat itu sekitar pukul 02.00 dini
hari aku yang sedang semangat-semangatnya mengerjakan skripsi sedang
terjaga sendiri, semua temanku sudah plesiran ke alam bawah sadarnya
masing-masing. Yang menemaniku hanyalah chat dari
teman-temanku di seberang sana yang juga masih terjaga. Saat otakku buntu mau
ngetik apa di laptop, aku pun menyandarkan kepalaku pada dipan yang berada di
belakangku. Jadi saat itu posisiku menghadap ke selatan dan di belakangku
adalah dipan. Ketika asyik-asyiknya dengan hape, aku dikagetkan dengan hapeku
yang nge-restart sendiri
secara tiba-tiba, padahal aku tidak menekan apapun. Aku hanya terperangah dan
menunggunya hidup kembali. Mungkin softwarenya eror, begitu pikirku.
Setelah beberapa saat aku pun
melanjutkan untuk mengetik, lalu di tengah-tengah waktuku untuk mengetik ada
suara orang mengorok di belakangku. (Njiirrr aku merinding
waktu ngetik bagian yang ini, jadi langsung kabur dari kamarku dan pindah ke
ruang lain yang lebih terang dan luas wkwkwk). Suaranya sangat jelas
seperti suara manusia yang tidur mengorok di atas kasurku, dengan keberanian
yang kukumpulkan aku langsung menoleh ke belakang dengan kencang. Suara itu
langsung hilang begitu saja dan tidak ada apapun di situ. Aku langsung laporan
dengan teman-temanku melalu chat kalau aku baru saja diganggu oleh makhluk astral, namun
keusilan makhluk itu tidak berhenti sampai di situ. Lagi-lagi di tengah
kerusuhan centang-centung hapeku, kali ini laptopku mati sendiri lalu hidup
sendiri. Aku tidak bisa menyebutnya ngerestart sendiri
karena jarak waktu antara mati dan nyalanya lumayan lama. Antara jengkel dan
takut akupun memeriksa kondisi data yang kukerjakan tadi dan syukurlah masih
tersimpan. Malam itu aku mematikan laptopku lalu tidur dengan kondisi lampu
kamar menyala dengan perasaan gamang dan banyak-banyak baca ayat kursi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar